Minggu, 07 Oktober 2012

Tata Gerak dan Sikap Tubuh dalam Ber-Liturgi

Tata Gerak dan Sikap Tubuh dalam Ber-Liturgi Apa yang Anda bayangkan ketika menyaksikan atau mengikuti suatu perayaan syukur (Ulang Tahun, misalnya) di mana peserta yang hadir di sana hanya duduk, diam, dengar, lalu pulang? Sebaliknya, bagaimana kalau setiap pesertanya bisa melakukan apa saja semaunya sehingga sebagian bernyanyi, sebagian berteriak, sebagian diam, sebagian lagi makan, dan yang lainnya tidak jelas? Tidakkah perayaan itu akan terasa “garing” (baca: tidak menggairahkan & membosankan), dan “enjel” (baca: enggak jelas)? Perayaan...